Tips Membangun Rumah di Dataran Tinggi, Berikut Caranya

jika anda adalah salah satu orang yang menginginkan rumah dengan lokasi yang berbeda dari biasanya yaitu model rumah minimali dengan lokasi yaitu di dataran itnggi, beberapa tips berikut mungkin bisa jadi tips untuk anda gunakan terlebih dahulu
Rumah di dataran tinggi memang memiliki pesona yang luar awam. Inilah kenapa banyak orang bertanding-laga membangun villa ataupun wilayah tamasya dan bisnis di kawasan berkontur ini. Panorama alam yang menawan serta udara yang adem yaitu alasan utama seseorang mengincar kawasan tersebut. Tak heran bila harga lahan di zona ini semakin meroket.

Tapi, selain memiliki banyak keunggulan, lahan di dataran tinggi juga memiliki banyak risiko. Risiko terbesarnya yaitu longsor. Longsor tak cuma bisa menimbun aset properti Anda yang berharga, namun juga nyawa manusia. Maka, kalau Anda berkeinginan membangun rumah atau bangunan lain di zona ini, perhatikan dulu hal-hal berikut.

1. Tingkat kemiringan
Kian terjal (mendekati vertikal) kemiringannya, karenanya potensi terjadinya longsor juga akan semakin besar. Kemiringan optimal lahan yang dapat didirikan rumah di atasnya ialah 30°. Untuk kemiringan di atas 30°, Anda mesti membuat retaining wall atau turap, yakni dinding pembendung tanah untuk meminimalisasi terjadinya longsor.

Sistem yang akhir-akhir ini paling banyak diaplikasikan yakni cut and fill, yaitu mengeruk tanah untuk meratakan bagian yang curam. Sistem ini bisa saja dijalankan. Tetapi, kalau di kawasan yang sama hal ini terlalu kerap kali diaplikasikan, karenanya berpotensi mengubah penampakan kontur dan berpotensi memunculkan musibah alam.

2. Koefisien Dasar Bangunan
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) ditetapkan untuk menjaga jumlah zona hijau dan kelestarian lingkuhan hidup di kawasan permukiman. Di wilayah yang datar, KDB-nya adalah 60% dengan zona hijau 40%. Untuk daerah berkontur seperti perbukitan dan pegunungan, berlaku kebalikannya. Daerah karena sifat tanah di lahan berkontur yang lebih rawan longsor, sehingga mesti dipastikan bahwa luasan zona hijau konsisten tersedia dengan baik. model bangunan bergaya minimalis seperti desain rumah ini cocok untuk di isi furniture minimalis jenis modern seperti Dipan jati Minimalis, model furniture bergaya simple dan tidak neko neko.

3. Daerah aliran air
Sebelum membali lahan atau bangunan di pegunungan, perhatikan apakah tempat hal yang demikian masuk atau dekat dengan daerah aliran air. Daerah aliran air ini cukup membahayakan karena strukturnya lebih labil/gampang berubah. Tanahnya juga cenderung mengalami pergerakan terus-menerus, sehingga pembangunan di area ini tak diizinkan.

Tempat aliran air dapat diketahui dari format lekukan. Namun Anda memperhatikan dari kejauhan bahwa wilayah hal yang demikian masuk dalam lekukan gunung, karenanya itulah termasuk tempat aliran air. Jangan pula membeli atau membangun di zona di bawahnya sebab lebih rawan longsor. Melainkan, seandainya Anda terlanjur membeli atau memiliki tanah di zona ini, siasati dengan penanaman pohon berakar kuat untuk menahan agar tanah tak gampang bergeser.

4. Fasilitas dan aksesibilitas
Tidak segala daerah di pegunungan memiliki akses yang mudah seperti di kota-kota tamasya. Membangun rumah di lahan tersebut juga diperkirakan akan membutuhkan waktu dan tarif yang lebih tinggi. Risikonya pun lebih besar ketimbang membangun rumah di wilayah yang lebih datar.

Daerah pegunungan juga biasanya jauh dari bermacam-macam fasilitas umum, seperti sarana pengajaran, sinyal telepon seluler dan dunia maya, fasilitas kesehatan, maupun daerah pemenuhan keperluan pokok. Tapi Anda membeli rumah dari pengembang, pastikan pengembang tersebut telah menyiapkan bermacam fasilitas yang dibutuhkan.

5. Harga dan biaya
dalam membangunnya diperlukan banyak konstruksi khusus dan penambahan fasilitas, dapat dipastikan bahwa harga rumah di tempat pegunungan yang mempunyai fasilitas memadai berharga sangat fantastis. Jadi, sebelumnya Anda sepatutnya membertimbangkan apakah biaya dan keperluan telah layak.
kalau saya jujur saja jika punya duit banyak menginginkan hidup tenang di dataran tinggi karena lebih alami dan juga jauh sekali dari suasana bising kehidupan kota, katakanlah namanya anak desa, hehehe.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harga Kayu Jati Mahal? Berikut Solusinya

Jual Tempat Tidur Tingkat Jati